Keresahan Social Media



Setelah berbulan-bulan saya menghilang dari dunia tulis menulis akhirnya kembali lagi! Yes! Kembalinya saya ke dunia maya setelah mulai resah dengan apa yang ada di dunia nyata. Sebagai seorang social media officer yang rajin banget buka social media corporate tapi social media sendiri jarang diurus, sejujurnya rindu juga. Tapi begitu buka social media, males juga. Tahu kenapa?

Kali ini saya ingin menceritakan tentang keresahan saya tentang social media yang sudah tak menyenangkan lagi seperti dahulu. Social media yang penuh dengan ujaran kebencian juga kebohongan. Saling serang satu sama lain, saling sindir satu sama lain. Terutama soal politik. Merasa paling tahu daripada yang lain, merasa paling benar daripada yang lain. Serasa sudah menjadi pakar, bicara tak lagi di perhatikan. Sudah perang satu sama lain. Enggak capek?

Begitu buka facebook, semua bahasan kubu kanan-kiri mendominasi beranda. Si ini begini, Si itu begitu, lelah adek tuh bang lihat yang seperti itu. Instagram masih santai, masih banyak yang posting tentang style, fashion, food, travelling, dan kisah menyenangkan hidupnya. Begitu buka twitter, sadar dunia api sudah menyerang. 

Bahkan perdebatan tentang politik bukan hanya di media social seperti facebook, twitter, ataupun instagram. Grup Whatsapp pun juga mendominasi. Contohnya, saya ikut salah satu grup pengajian di perumahan saya. Hampir setiap hari isinya politik yang penuh dengan kebencian. Asli, capek melihatnya.  Yang tadinya, saya biasa-biasa aja jadi malas karena setiap hari kebencian ditebarkan.

Social media seharusnya digunakan untuk bersosialisasi, silaturahmi satu sama lain dalam dunia maya. Bukannya menjadi tempat perdebatan, pertengkaran, penyebaran hoax, apalagi sampai harus bermusuhan.

Saya hanya berharap semua ini segera berlalu, udah yang ribut di social media cukup ribut di social media aja ya, cukup!


Salam, Pipi Bolong.

Post a Comment

3 Comments

  1. Saya ngerti banget mba. Gimana rasanya saking seringnya buka akun socned corporate dan isi konten di sana, sampai lupa sama punya sendiri. Hihihi.


    Kalau menurut saya sih mba. Biar nggak ada teman lain yang merasakan hal sama, saya mencoba untuk selalu memposting hal hal menyenangkan dan informasi non politik sih.

    Daripada jadi penonton, kadang lebih memilih untuk ngasih tontonan yang berbeda aja.

    ReplyDelete
  2. Wahahaahah, jangan terlalu lama buka social media La, enakan buka linkeidn, belajar di sana hehe. Atau nggak mending update blog

    ReplyDelete
  3. Iya... makanya saya lebih suka nge-follow travellers aja. Ceritanya soal jalan-jalan atau makan-makan aja.

    ReplyDelete