Judul: Imaji Terindah
sumber gambar: www.google.co.id
Penulis: Sitta Karina
Penerbit: Literati
Terbit: Desember 2016
ISBN: 978-602-8740-60-9
Jumlah Halaman: 290 hlm
Sinopsis
"Jangan jatuh cinta kalau nggak berani sakit hati."
Tertantang ucapan putra rekan bisnis keluarganya pada sebuah jamuan makan malam, Chris Hanafiah memulai permainan itu untuk memastikan dirinya tidak seperti yang pemuda itu katakan.
Dan Kianti Srihadi --Aki-- adalah sosok ceria yang tepat untuk proyek kecilnya ini.
Saat Chris yakin semua akan berjalan sesuai recana, kejutan demi kejutan, termasuk rahasia Aki, menyapanya. Membuat hari-hari Chris tak lagi sama hingga menghadapkannya pada sesuatu yang paling tidak ia antisipasi selama ini, yakni perasaaannya sendiri.
Review
Imaji terindah merupakan seri ke dua dari serial keluarga Hanafiah. Setelah sebelumnya saya review buku pertamanya yakni, Lukisan Hujan.
Buku ini menceritakan tentang kehidupan Chris Hanafiah, sepupu dari Diaz Hanafiah yang ceritanya sudah melegenda di Lukisan Hujan.
Dikisahkan
Chris Hanafiah jatuh cinta pada seorang teman sekolahnya yang merupakan
pindahan dari negeri sakura, Jepang. Kianti Srihadi atau biasa dipanggil dengan
Aki, berhasil memukau Chris pada pertemuan pertama mereka. Yakni, ketika Chris
yang notabene playboy belum jadi, menonton Aki yang sedang latihan cheers
dilapangan sekolah mereka.
Tidak
tanggung-tanggung, Chris langsung menyatakan cinta dan meminta Aki menjadi
pacarnya pada saat pertemuan mereka. Aki hanya tertawa dan menolak Chris secara
halus dengan meminta Chris menjadi sahabatnya.
Konflik
demi konflik mengalir, hingga Chris menghetahui bahwa Aki memiliki penyakit
yang sulit disembuhkan. Hancur lebur perasaan Chris. Dia merasa harus selalu
menjadi guardian angel untuk Aki. Meski Aki sendiri tak ingin merasa
dikasihani oleh Chris karena penyakitnya. Namun, Chris melakukan itu semua
semata-mata karena dia tulus mencintai Aki, bukan karena kasihan.
Awal
saya baca novel ini, saya biasa aja belum terbawa perasaan. Namun, makin lama
ini air mata menetes. Apalagi pas baca tentang penyakitnya Aki.
Alur
yang dibawakan membuat cerita semakin menarik. Ketika harus masuk kedalam alur
mundur untuk menceritakan tentang penyakit Aki, maupun menjelaskan tentang Kei.
Kei adalah senior Aki ketika di Jepang dulu. Beliau juga mencintai Aki, sama
seperti Chris. Namun, harus bertepuk sebelah tangan.
Karakter
yang diciptakan oleh Sitta Karina sukses buat saya berkhayal tentang Chris.
Bukan sebagai cowok yang romantis atau apalah itu. Tapi, sebagai cowok yang
bisa dibayangkan kutu buku, mau playboy tapi tidak bisa, sekaligus cowok yang
selalu sedia 24 jam untuk ceweknya. Pria idaman setiap perempuan ini sih.
Chris
dengan protektifnya, sementara Aki dengan segala kelincahannya, mampu membuat
pembaca terpukau dan menikmati setiap interaksi antara mereka. Mulai dari
penasaran, bahagia, tertawa, hingga kesedihan yang menerpa.
Meskipun
pada akhirnya Aki harus meninggalkan Chris untuk selama-lamanya. Dan sumpah,
adegan ini buat saya terdiam sejenak lalu membayangkan, dan pada akhirnya
nangis deres!
Imaji
Terindah berhak mendapatkan rating 5 dari saya, karena lagi-lagi Sitta Karina
mampu membuat setiap pembaca untuk merasakan setiap adegan yang terjadi didalam
buku ini dengan menggunakan hati.
"Cinta, juga rasa kehilangan."
---hal 259---
4 Comments
Baru aja habis nonton Tangled ni Lak,, dan sama juga kisah cinta sejati Rapunzel & Eugene...
ReplyDeleteKisah2 di novel dan fairy tale itu bikin ngiri yaaa.. Sayangnya dunia nyata gak seperti itu..
Semua indah indah ajahh.. 😊😊😊
Yah, Imaji Terindah endingnya bikin nangis dan enggak bahagia kak! :D
DeleteHmm sepertinya menarik
ReplyDeleteHmm sepertinya menarik. Tapi kasian amat yg bagian "mau playboy tapi tidak bisa" ��
ReplyDelete